Posted by : Unknown
Jumat, 18 November 2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kemudahan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan
ini penyusun tidak terlepas dari peran serta berbagai
pihak yang telah memberikan saran dan bantuan, maupun masukan-masukan guna
penyempurnaan Laporan ini. Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya.
Laporan ini disusun selain untuk memenuhi tugas pada Kerja Praktek juga sebagai bahan acuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca, dalam Laporan ini terdapat pembahasan
yang disusun secara sistematis sehingga
mudah dimengerti oleh pembaca dan semoga laporan ini bisa memberikan sumbangsih yang positif bagi kita semua.
Kiranya itu yang dapat kami
sampaikan ke hadapan khalayak pembaca. Oleh sebab itu kami sebagai penyusun
selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun
guna mempertimbangkannya di masa masa yang akan datang.
Hormat
kami
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Di masa
yang serba cepat ini, penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah
menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu instansi
pemerintahan. Setiap proses manual dari instansi pemerintahan tersebut dapat
digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi karena penyediaan
informasi yang lebih canggih serta dapat mendukung proses pengambilan
keputusan yang real time.
Namun pada
kenyataannya masih banyak instansi pemerintahan yang belum menggunakan komputer
dengan sistem informasi secara maksimal,hanya dengan menggunakan fasilitas yang
tersedia dari beberapa software yang ada, sama halnya pada Dinas
Sumber Daya Air dan Pertambangan. Dalam kegiatan perekapan serta proses perekapan yang
dilakukan belum menggunakan sistem aplikasi. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya
fasilitas yang disediakan bagi pegawai untuk mengenal
hubungan manajemen dengan sistem aplikasi. Dengan menggunakan sistem
aplikasi, semua dapat dilakukan dengan proses yang mudah dan cepat serta
lebih efektif dan efisien karena dengan menggunakan sistem aplikasi semua
proses akan berjalan dengan cepat dan tentukan data yang tersimpan akan aman dan lebih
terorganisir dengan baik sehingga apabila data tersebut di butuhkan kembali
akan lebih mudah.
Oleh sebab
itu kami penulis
mencoba menyusun sebuah sistem
sederhana untuk memproses penggajian pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pertambangan ini dengan
judul “ Sistem Penggajian dengan
menggunakan VB”.
1.2
Perumusan Masalah
Pada penyusunan laporan sistem penggajian ini kami
penyusun merumuskan masalah yang akan kami coba terapkan kepada aplikasi yang dibuat
adapun perumusan masalah tersebut adalah:
1.
Apakah sistem penggaji?
2.
Apakah sistem?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1
Tujuan Penulisan
Tujuan laporan kerja praktek pada Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan ini
adalah untuk
memenuhi mata kerja praktek pada Semester VII (Tujuh) Jurusan Sistem Informasi.
1.3.2
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan kuliah
kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1)
Menerapkan
dan mempraktekan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam perkuliahan
2)
Membentuk
pola pikir penulis menjadi pribadi yang memiliki wawasan pengetahuan
3)
Mendapatkan
pengalaman baru dari proses penelaahan yang nyata sehingga dapat memecahkan
permasalahan dengan teori yang telah didapatkan.
4)
Membantu
penulis untuk belajar memadukan pengetahuannya menjadi suatu sistem terpadu.
1.4
Ruang
Lingkup
Didalam
penulisan laporan KP ini, penulisan membahas tentang Sistem penggajian dilingkungan Dinas Sumber
Daya Air dan Pertambangan.
Agar laporan KP ini bisa tercapai sasaran, maka ruang lingkup pembahasan
meliputi Perekapan Gaji serta Proses Penggajian tersebut.
1.5
Metode
Penelitian
Dalam
penulisan laporan Kerja Praktek (KP) ini, penulis melakukan beberapa
metode dalam proses pengumpulan data, antara lain :
1)
Wawancara
Suatu bentuk metode
riset, dimana penulis mengajukan beberapa pertanyaan terkait pengumpulan data
sistem perekapan absensi kepada pihak yang berwenang dan bertanggung jawab
terhadap sistem perekapan Gaji tersebut.
2)
Observasi
Didalam hal ini
penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan saat melakukan riset. Penulis
mengamati dan terjun langsung dalam proses penggajian yang dilakukan di
Sekretariat Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan, khususnya pada sub
bagian keuangan
yaitu Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TU).
1.6
Sistematik
Penulisan
Untuk
mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan laporan KP ini, maka
digunakan sistematika penulisan laporan yang bertujuan mempermudah pembaca
menelusuri dan memahami laporan Kerja Praktek ini. Sistematik
penulisannya adalah sebagai berikut :
1)
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis
menguraikan tentang latarbelakang secara umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup
yang membatasi permasalahan, metode penelitian , serta sistematika penulisan
secara keseluruhan.
2)
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis
menjelaskan tentang konsep dasar sistem, dan peralatan pendukung (tools
sistem)
3)
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis
membahas mengenai hal yang bersifat umum. Menjelaskan sistem yang berjalan,
analisis perusahaan, Procedure System, Flow Chart System, input/ output dan
konfigurasi sistem.
4)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis
menjelaskan kesimpulan serta saran yang berhasil ditarik dari seluruh laporan
kuliah kerja praktek. Yang mungkin bermanfaat bagi Sekretariat Daerah dalam
memutuskan kebijakan-kebijkan yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep
Dasar Sistem
Di era
globalisasi seperti saat ini, sistem informasi semakin berkembang dan mengalami
perubahan yang sangat baik. Sistem informasi sudah menjadi kebutuhan pokok,
bahkan sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan ataupun intansi pemerintah.
Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan
dianalisa. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas
himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa
sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sistem
merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga banyak
para ahli mengalihkan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem
Begitu
juga dengan sistem perekapan absensi yang terdapat di Dinas Sumber
Daya Air dan Pertambangan
khususnya pada sub bagian
keuangan
yang bertanggung jawab dalam kegiatan dan proses perekapan dan penggajian. Jika
sistem perekapan tidak mengikuti perkembangan maka bisa dikatakan sistem yang
berjalan saat ini belum bisa dikatakan baik. Karena sistem yang baik adalah
sistem yang dirancang sedemikian rupa dengan memperhatikan dan memiliki
prinsip-prinsi sebagai berikut :
1)
Ketersediaan,
meliputi ;
Dokumentasi data
lengkap, dimana setiap aktifitas dapat terekam dalam sebuah sistem
informasi. Meminimalkan kegagalan sistem,
mencegah agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan
2)
Keamanan
Pemberian password,
salah satu bentuk keamanan sebuah sistem, diperlukan security password untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan data.
3)
Dapat dipelihara
Pengukuran kinerja sistem dan peninjauan berkala sistem, dua hal ini saling
berhubungan. Karena peninjauan sistem secara rutin dapat digunakan untuk
memantau data sekaligus mengukur kinerja sistem yang sedang berjalan. Sehingga
manajemen sistem informasi data mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap
sistem tersebut kedepannya
4)
Integritas
Verifikasi data, proses pengecekan data saat data dimasukkan hingga keluar
menjadi sebuah informasi. Verifikasi data membutuhkan waktu dan tenaga, yang
dilakukan oleh manajemen sistem. Pengecekan data rangkap, untuk mengurangi redundansi
data (data rangkap) perlu dilakukan secara bertahap. Bisa juga dikategorikan
sebagai data control. Hanya saja hal ini bertujuan untuk memanajemen sistem
database.
2.1.1
Pengertian
Sistem
Secara
sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga merupakan
suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pakar yang berlainan pendapat
dalam mendefinisikan suatu sistem namun tetap pada satu tujuan. Berikut ini ada
beberapa penjelesan menurut beberapa para ahli :
“ sistem
adalah sebuah rangkaian yang saling kait mengkait antar beberapa bagian sampai
kepada bagian yang paling kecil, bila suatu bagian atau sub bagian terganggu
maka bagian yang lain juga ikut merasakan ketergangguan tersebut” menurut Henry
Prat Fairchild dan Eric Kohler.
“Sedangkan
pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya,
mendefinisikan sistem sebagai sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” menurut Jogiyanto (2005 : 2)
Sedangkan
menurut Romley (2006 : 2) “sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berhubungan,yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan”.
2.1.2
Karakteristik
Sistem
Menurut Ladjamudin
(2008:10) ”memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat
membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya”. Unsur-unsur itu
adalah karakteristik sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu. Karakteristik sistem itu sebagai berikut :
1)
Komponen
Sistem (Component)
Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem menpunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2)
Batas
Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary)
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3)
Lingkungan
Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar (environment)
dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
4)
Penghubung
Sistem (Interface)
Penghubung (interface)
merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.
5)
Masukan
Sistem (Input)
Masukan (input) adalah
energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) yaitu energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi
dan masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6)
Keluaran
Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah
hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem
yang lain atau kepada supra sistem.
7)
Pengolahan
Sistem
Pengolah sistem adalah
bagian yang bertugas mengolah atau mengubah masukan menjadi keluaran.
8)
Sasaran
Sistem
Suatu sistem pasti
mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan
tujuannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Analisa
Organisasi
3.1.1
Gambaran
Umum Dinas Sumber Daya Air dan
Pertambangan
Keputusan Bupati Kuningan Nomor 46 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Sumber Daya
Air dan
Pertambangan Kabupaten Kuningan.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, serta:
1.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air
5.
Peraturan Menteri PU Nomor 13/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Aset Irigasi
6.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 19 Tahun 2002
tentang Ketentuan Garis Sempadan Sungai, Sumber Air dan Saluran Irigasi
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 15 Tahun 2002
tentang Ketentuan Ijin Pengelolaan Air Bawah Tanah dan Irigasi
8.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2007
tentang Irigasi
9.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Air
10.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 15 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Air
Tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten
Kuningan
Melaksanakan kewenangan Desentralisasi di Bidang Sumber Daya Air dan
Pertambangan dan melaksanakan tugas pembantuan di Bidang Sumber Daya Air dan
Pertambangan,kewenangan Desentralisasi tersebut meliputi:
•
Pelaksanaan Rehabilitasi dan Pembangunan Irigasi
•
Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi
•
Pengelolaan Pertambangan dan Energi dalam Wilayah
Kabupaten
•
Pengelolaan pemanfaatan potensi sumber daya air
dalam wilayah Kabupaten
Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Kuningan berada Jl. RE
Martadinata No. 78 Cijoho,
dimana
Tugas Pembantuan, meliputi
•
Urusan
penyediaan air baku untuk berbagai kepentingan
•
Urusan
Situ, embung dan sungai
•
Urusan
pengendalian banjir dan kekeringan
•
Pengelolaan
pemanfaatan ABT (Air Bawah Tanah)
•
Pemberdayaan
dan penguatan Kelembagaan
Perkumpulan Pemakai
Air (P3A) Mitra Cai.
Fungsi dinas
- Perumusan
kebijakan teknis di Bidang Sumber Daya Air dan Pertambangan
- Pemberian
Perijinan dan Pelaksanaan pelayanan umum
- Pembinaan
terhadap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sumber Daya Air dan
Pertambangan Kab. Kuningan, meliputi :
•
Tugas
Administrasi Pemerintahan berupa
Pengaturan,
•
Pembinaan,
Pengawasan dan Pengendalian (TURBINWASDAL)
•
Tugas
Pelayanan Umum berupa pemberian perijinan
•
Tugas
Pembangunan berupa perencanaan dan Pelaksanaan
•
Pembangunan
sarana dan prasarana Sumber Daya Air dan Pengelolaan Pertambangan
VISI,
MISI DAN ARAH KEBIJAKAN
VISI
DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Air ,
Energi dan Mineral secara Berkelanjutan
Misi DINAS SUMBER DAYA AIR
DAN PERTAMBANGAN
·
Meningkatkan pengelolaan dan pendayagunaan sumber
daya air serta potensi energi dan mineral berdasarkan asas pelestarian dan
kemanfaatan umum
·
Meningkatkan pelayanan publik secara optimal kepada
masyarakat pengguna dan pemanfaat sumber daya air dalam memenuhi air baku dan
irigasi
·
Meningkatkan pelayanan punlik dalam pengelolaan
pertambangan, penyediaan ketenagalistrikan perdesaan dan pengembangan energi
mandiri berkelanjutan
·
Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan daya
rusak air serta konservasi sumber daya air
·
Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya air dan energi mineral
ARAH
KEBIJAKAN
a.
Memantapkan dukungan terhadap ketahanan pangan
•
Peningkatan pembangunan sarana
dan prasarana sumber daya air.
•
Perbaikan dan peningkatan
pelayanan dan effisiensi jasa prasarana.
•
Penyelesaian reformasi kebijakan
pengelolaan Bidang Sumber Daya Air dan Pertambangan.
•
Penyempurnaan regulasi dan
peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya air
dan pertambangan.
b. Meningkatkan
manfaat bagi pembangunan
•
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
pengelolaan sumber daya air dan pertambangan.
•
Memperbaiki dan mengendalikan
kerusakan akibat daya rusak air.
•
Meningkatkan sistem monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pembangunan secara terpadu.
•
Meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk mendorong efektifitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya
air dan pertambangan yang berkelanjutan.
•
Meningkatkan pengembangan
kapasitas kinerja internal dinas.
Adapun susunan struktur
organisasi pada Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Kuningan adalah sebagai
berikut :
(Sumber
: Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Kuningan)
Gambar Struktur Organisasi Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan
Uraian Tugas Jabatan
Sesuai degan Keputusan
Bupati Kuningan Nomor 46
Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Sumber Daya
Air dan
Pertambangan Kabupaten Kuningan.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, berikut
adalah uraian tugas tiap-tiap jabatan :
1)
Kepala Dinas
Kepala Dinas
mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan mengendalikan dinas dalam
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan Dinas Sumber Daya Air dan
Pertambangan.
2)
Sekretaris Dinas
a. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, kearsipan,
perlengkapan dan rumah tangga serta kepegawaian dilingkungan dinas.
b.
Sub
Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksankan
pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan dinas.
3)
Bidang Program
a.
Seksi
Perencanaan
Seksi perencanaan mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan, pengelolaan program kerja dinas serta perumusan
perencanaan teknis kegiatan bangun infrastruktur prasarana Sumber daya air,
Pertambangan dan energi.
b.
Seksi
Monitoring dan Evaluasi
Seksi monitoring dan evaluasi
mempunyai mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pengelolaan pelaporan
dan evaluasi serta pengelolaan sistem informasi bidang pengelolaan sumber daya
air, pertambangan dan energi.
4)
Bidang irigasi
a.
Seksi
Operasional dan Pemeliharaan
Bidang irigasi mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan kegiatan pengelolaan sistem irigasi,
bina pengusaha pemanfaatan jaringan irigasi dan kerja sama antar lembaga.
b.
Seksi
Bina Manfaat dan Kerjasama
Seksi bina manfaat dan kerjasama
antar lembaga mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pengelolaan
kebijakan operasional di bidang kerjasama antar lembaga, bina pengusaha dan
pemanfaatan irigasi.
5)
Bidang Pertambangan dan Energi
a.
Seksi
Eksplorasi dan Ekspolitasi
Seksi eksplorasi dan eksploitasi
memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pengelolaan bahan pembinaan
teknis pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang, sumber
energi dan sumber daya air.
b.
Seksi
Penataan dan Pengendalian
Seksi penataan dan pengendalian
mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pengelolaan bahan pembinaan teknis penataan dan pengendalian
bidang pertambangan dan energi serta konservasi sumber daya air.
c.
Seksi
Konservasi Sumber Daya Air
Seksi konservasi sumber daya air
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan pendayagunaan,
pelestarian sumber daya air, rehabilitasi dan penanggulangan daya rusak air.
Gambaran Sistem penggajian
Diagram alir sistem
merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di
dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur
yang ada di dalam sistem. Diagram alir sistem absensi dapat dilihat pada gambar
3.2.
Gambar
3.2. Diagram Alir Sistem Absensi
Analisa Masukan
Data masukan pada sistem
perekapan absensi tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Nama
Masukan
-
NIp
-
Rekapan kehadiran
-
Pertangguhan
-
Jabatan
2)
Fungsi
Sebagai data masukan yang
dibutuhkan untuk proses perekapan absensi
3)
Sumber
Setiap data masukan tersebut
bersumber dari tiap-tiap sub bagian.
4)
Media
Kertas.
5)
Frekuensi
Setiap hari
6)
Keterangan
Semua data masukan tersebut,
tiap-tiap sub bagian menyerahkan data rekapan ke bagian Organisasi Dan
Tatalaksana untuk proses perekapan.
Analisa Proses
Dari data masukan yang didapat
dari sistem perekapan absensi tersebut, maka proses yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
1)
Nama
Proses
Rekapan absensi
2)
Masukan
Semua data masukan dari tiap sub
bagian
3)
Ringkasan
Proses
Proses perekapan yang dilakukan
di bagian Organisasi Dan Tatalaksana. Pada proses ini akan menghasilkan laporan
rekapan absensi yang dibutuhkan oleh BKD dan laporan rekapan absensi yang dibutuhkan
oleh bagian keuangan sebagai data jumlah potongan untuk kinerja.
Analisa Keluaran
Sebagai hasil dari
proses sistem perekapan absensi tersebut, maka informasi yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
1)
Nama
keluaran
Laporan rekapan daftar
penerima gaji
2)
Fungsi
Sebagai data yang dibutuhkan oleh
sub bagian keuangan BPKAD.
3)
Rangkap
Rangkap 2 untuk masing-masing
laporan rekapan penggajian
4)
Distribusi
-
1 rangkap
untuk sub bagian keuangan.
-
1 rangkap
untuk ke BPKAD.
5)
Frekuensi
Tiap bulan
6)
Deskripsi
Laporan rekapan daftar
penerima gaji dicetak
setiap bulannya.
Konfigurasi Sistem
Konfigurasi sistem perekapan
absensi yang saat ini berjalan adalah sebagai berikut :
3.3.1
Spesifikasi
Hardware
-
Proccessor : Pentium (R) Dual-Core
-
Monitor
: LG 15”
-
Mouse
: Serial
-
RAM
: 0,99
GB
-
HDD
: 150
GB
-
Keyboard : Microsoft
Windows Compatible
-
Printer
: Canon Pixma MP198
3.3.2
Aplikasi
yang digunakan (software)
Aplikasi yang digunakan dalam
sistem perekapan absensi adalah :
1)
Finger
print
2)
Microsoft
office 2007 (untuk perekapan semua absensi)
3.3.3
Hak Akses
Untuk aplikasi finger print/
sidik jari memiliki beberapa hak akses, sedangkan untuk perekapan keseluruhan
absensi tidak memiliki hak akses karena belum adanya aplikasi yang membantu
dalam proses perekapan absensi.
3.4
Diagram
Alir Data ( DAD )
Diagram
Alir Data ( DAD ) adalah suatu modeling tool yang memungkinkan sistem
analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan
fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disebut alur data.
Pada
diagram dibawah digambarkan bahwa alur data yang terdapat dalam sistem
perekapan absensi tersebut merupakan data absensi pegawai. Dimana data absensi
tersebut berawal dari absensi tiap pegawai yang terdapat pada tiap-tiap sub
bagian yang selanjutnya akan diserahkan kepada sub bagian organisasi dan
tatalaksana. Data hasil perekapan tersebut akan divalidasi oleh pimpinan dan
selanjutnya data rekapan tersebut diberikan kepada sub bagian keuangan, BKD dan
DPPKD. Digram alir data dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar
3.3. Diagram Kontek Sistem Berjalan
3.4.1
Diagram
Overview
Diagram ini
menggambarkan secara garis besar proses-proses yang akan digunakan dalam
pembuatan sistem informasi. Pada sistem perekapan absensi yang berjalan
terdapat beberapa data absensi. Data absensi tersebut adalah absensi sidik
jari, absensi apel pagi, absensi keterlambatan dan absensi pulang sebelum
waktunya. Data tersebut diproses sehingga menghasilkan data absensi tiap sub
bagian untuk selanjutnya direkap sehingga menghasilkan report yang dibutuhkan
atau diharapkan. Untuk diagram overview dapat dilihat pada gambar 3.4
3.4.2
Diagram
Rinci
Diagram
ini merupakan dekomposisi (pemecahan) tiap-tiap proses pada diagram Overview,
diagram ini terdiri dari;
3.4.2.1
Diagram
Level 1
Diagram
ini merupakan pemecahan tiap tiap proses pada diagram Overview. Dimana data absensi persub
merupakan terdiri dari data absensi sidik jari persub, data apel pagi persub
dan data absensi TL&PSW persub untuk selanjutnya direkap di Organisasi dan
Tatalaksana. Untuk diagram level 1 dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar
3.5. Diagram Level 1
3.4.2.2
Diagram
Level 2
Diagram
ini merupakan pemecahan tiap proses pada diagram level-1. Pada diagram ini
digambarkan tiap-tiap proses data absensi yang direkap. Data absensi persub
bagian didapat dari tiap proses data-data absensi. Untuk diagram level 2 dapat
dilihat pada gambar 3.6.
Gambar
3.6. Diagram Level 2
3.4.2.3
Diagram
Level n
Diagram
ini merupakan pemecahan tiap proses pada diagram level n-1 Proses ini akan
berhenti jika semua proses menjadi proses Primitif. Pada diagaram level ini merupakan
hasil dari proses perekapan absensi. Hasil dari perekapan tersebut berbentuk
laporan absensi yang diberikan kepada BKD dan DPPKD serta daftar potongan upah
kinerja yang diberikan ke sub bagian keuangan yang sebelumnya telah disyahkan
oleh pimpinan. Untuk diagram level n dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar
3.7. Diagram Level n
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Sebagai akhir dari bab
penulisan kerja praktek ini, maka penyusun
memberi kesimpulan bahwa sistem penggajian yang telah di buat oleh penyusun akan
memberikan kemudahan dalam memberikan informasi baik bagi pihak karyawan
sebagai penerima gaji atau pun pihak BPKAD yang akan menerima pelaporan
penggajian dari Dinas sehingga data / laporan dapat lebih terorganisir dengan
sistem sederhana tersebut,
sistem yang berjalan setelah di masukan seluruh data pegawai pada dinas
sehingga dapat diketahui jumlah gaji, jumlah pertangguhan dan jumlah potongan
sehingga di peroleh jumlah gaji bersih yang diterima.
4.2
Saran
Sebagai dari akhir
penulisan kerja praktek ini, penyyusun
akan memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.
Cara
efektif yang diambil dalam sistem penggajian ini akan lebih memudahkan bagi
pengelola karena selain mengurangi
redudansi tidak akan terjadi kekeliruan pada jumlah gaji yang akan diterima
pegawai.
2.
Dengan menggunakan sistem VB sebagai data stored maka data
yang tersimpan akan lebih laporan
absensi bulan sebelumnya.
Daftar Pustaka
Peraturan Bupati Kuningan.2008, Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas
Sumber Daya Air dan Pertambangan.
Wikipedia.2014.Pengertian
Sistem Informasi. http://
id. wikipedia. org/ wiki/Sistem_informasi. (diakses 17 Desember
2014)
Can I make money from a sportsbook? - How to make money from
BalasHapusIn short, a sportsbook can หาเงินออนไลน์ make money off their bets. This means that there is no way you can place bets without having